"TI POLITALA Alpro1 1A"
Nama : Achmad Dwi Normansyah
NIM : 1801301001
Assalamualaikum
wr.wb.
Kembali
lagi di blog ini kembali
Disini
saya akan memposting tentang Penyeleksian Kondisi
PENYELEKSIAN KONDISI
1. STRUKTUR KONDISI “IF….”
Struktur if dibentuk dari
pernyataan if dan sering digunakan untuk menyeleksi suatu kondisi tunggal. Bila
proses yang diseleksi terpenuhi atau bernilai benar, maka
pernyataan yang ada di dalam blok if akan diproses dan dikerjakan.
Bentuk umum
struktur kondisi if adalah :
if(kondisi)
pernyataan;
Contoh Program 1 :
1.
/* Program
struktur kondisi if untuk memeriksa suatu kondisi */
2.
#include
“stdio.h”
3.
#include
“conio.h”
4.
void main()
5.
{ float
nilai;
6.
scanf(“%f”,
&nilai);
7.
if(nilai
> 65)
8.
printf(“\n
ANDA LULUS !!!!\n”);
9.
getch();
10.
}
2. STRUKTUR KONDISI “IF......ELSE….”
Dalam struktur kondisi
if.....else minimal terdapat dua pernyataan. Jika kondisi yang diperiksa
bernilai benar atau terpenuhi maka pernyataan pertama yang dilaksanakan dan
jika kondisi yang diperiksa bernilai salah maka pernyataan yang kedua yang dilaksanakan.
Bentuk umumnya adalah sebagai berikut :
if(kondisi)
pernyataan-1
else
pernyataan-2
Contoh Program :
1.
#include
“stdio.h”
2.
#include
“conio.h”
3.
void main()
4.
{ float
nilai;
5.
clrscr();
6.
printf(“Masukan
nilai yang didapat : “);
7.
scanf(“%f”,
&nilai);
8.
if (nilai
> 65)
9.
printf(“\n
LULUS !!!\n”);
10. else
11. printf(“\n TIDAK LULUS !!!\n”);
12. getch();
13. }
3. STRUKTUR KONDISI “SWITCH....CASE....DEFAULT…”
Struktur kondisi
switch....case....default digunakan untuk penyeleksian kondisi
dengan kemungkinan yang terjadi cukup banyak. Struktur ini akan
melaksanakan
salah satu dari beberapa pernyataan ‘case’ tergantung nilai
kondisi yang ada di
dalam switch. Selanjutnya proses diteruskan hingga ditemukan
pernyataan ‘break’.
Jika tidak ada nilai pada case yang sesuai dengan nilai kondisi,
maka proses akan
diteruskan kepada pernyataan yang ada di bawah ‘default’.
Bentuk umum dari struktur kondisi ini adalah :
switch(kondisi)
{
case 1 : pernyataan-1;
break;
case 2 : pernyataan-2;
break;
.....
.....
case n : pernyataan-n;
break;
default : pernyataan-m
}
Contoh Program :
1.
/* Program
menentukan nama hari berdasarkan inputan */
2.
#include
“stdio.h”
3.
#include
“conio.h”
4.
void main()
5.
{ clrscr();
6.
int hari;
7.
puts(“Menentukan
nama hari\n”);
8.
puts(“1 =
Senin 2 = Selasa 3 = Rabu 4 = Kamis”);
9.
puts(“5 =
Jum’at 6 = Sabtu 7 = Minggu”);
10. printf(“\nMasukan kode hari( 1-7) : “);
11. scanf(“%d”, &hari);
12. switch(hari)
13. { case 1 : puts(“Hari Senin”); /* kemungkinan pertama */
14. break;
15. case 2 : puts(“Hari Selasa”); /* kemungkinan kedua */
16. break;
17. case 3 : puts(“Hari Rabu”); /* kemungkinan ketiga */
18. break;
19. case 4 : puts(“Hari Kamis”); /* kemungkinan keempat */
20. break;
21. case 5 : puts(“Hari Jum’at”); /* kemungkinan kelima */
22. break;
23. case 6 : puts(“Hari Sabtu”); /* kemungkinan keenam */
24. break;
25. case 7 : puts(“Hari Minggu”); /* kemungkinan ketujuh */
26. break;
27. default : puts(“Kode hari yang Anda masukan SALAH”);}
28. getch();}
PERULANGAN
1. STRUKTUR PERULANGAN “ WHILE”
Perulangan WHILE banyak digunakan pada program
yang terstruktur. Perulangan ini banyak digunakan bila jumlah perulangannya
belum diketahui. Proses perulangan akan terus berlanjut selama kondisinya
bernilai benar (true) dan akan berhenti bila kondisinya bernilai salah.
Contoh Program 1 :
/* Program Perulangan menggunakan while */
1.
#include
“stdio.h”
2.
#include
“conio.h”
3.
void main()
4.
{ int x;
5.
x = 1; /*
awal variabel */
6.
while (x
<= 10) /* Batas akhir perulangan */
7.
{
printf(“%d BAHASA C\n”, x);
8.
x ++; /*
variabel x ditambah dengan 1 */
9.
}
10. getch();
11. }
2. STRUKTUR PERULANGAN “DO.....WHILE…”
Pada dasarnya struktur
perulangan do....while sama saja dengan struktur while, hanya saja pada proses
perulangan dengan while, seleksi berada di while yang
letaknya di atas sementara pada perulangan do....while, seleksi
while berada di
bawah batas perulangan. Jadi dengan menggunakan struktur do…while
sekurangkurangnya akan terjadi satu kali perulangan.
Contoh Program :
1.
#include
“stdio.h”
2.
#include
“conio.h”
3.
void main()
4.
{ int x;
5.
x = 1;
6.
do
7.
{
printf(“%d BAHASA C\n”, x);
8.
x ++;
9.
}
10. while(x <= 10);
11. getch(); }
3. STRUKTUR PERULANGAN “FOR”
Struktur perulangan for
biasa digunakan untuk mengulang suatu proses yang telah diketahui jumlah
perulangannya. Dari segi penulisannya, struktur perulangan for
tampaknya lebih efisien karena susunannya lebih simpel dan
sederhana. Bentuk
umum perulangan for adalah sebagai berikut :
for(inisialisasi; syarat; penambahan)
pernyataan;
Keterangan :
Inisialisasi :
pernyataan untuk menyatakan keadaan awal dari variabel kontrol.
syarat : ekspresi
relasi yang menyatakan kondisi untuk keluar dari perulangan.
penambahan : pengatur perubahan
nilai variabel kontrol.
Contoh Program 1 :
1.
/* Program
perulangan menggunakan for */
2.
#include
“stdio.h”
3.
#include
“conio.h”
4.
void main()
5.
{ int x;
6.
for(x = 1;
x<= 10; x++)
7.
{
printf(“%d BAHASA C\n”, x); }
8.
getch();
9.
}
Refrensi
Pdfprita.staaf.gunadarma.ac.id
0 Komentar