POLITALA MATDIS 1A
Nama : Achmad Dwi Normansyah
NIM : 1801301001
Assalamualaikum
wr.wb.
Kembali
lagi di blog ini kembali
Disini
saya akan memposting tentang Himpunan
PENGERTIAN HIMPUNAN
Definisi : Himpunan adalah
kumpulan benda atau hal – hal lain yang telah terdefinisi secara jelas. Benda
atau halhal
lain tersebut disebut elemen atau unsure atau anggota himpunan.
Himpunan biasanya diberi symbol huruf capital dan anggota himpunan
dibatasi dengan tanda kurung kurawal. { … }
Contoh :
1. A = {b, c, d} artinya bahwa himpunan A mempunyai anggota b, c
dan d atau dengan kata
lain dapat dikatakan b, c dan d merupakan anggota himpunan A.
Untuk menyatakan bahwa suatu benda atau object menjadi anggota
suatu himpunan
digunakan lambang dan untuk menyatakan bahwa suatu
objek bukan merupakan
anggota himpunan digunakan symbol .
2. A = {b,c,d} dan B = {e,f} maka
b A dan b B
c A dan c B
d A dan d B
1.2 PENULISAN HIMPUNAN
Penulisan himpunan yang biasa dipergunakan ada dua bentuk yaitu;
A. Bentuk Enumerasi yaitu penulisan himpunan dengan
menuliskan semua anggota himpunan dianta dua kurung kurawal
Contoh :
1. A = { a, b, c, d, e } menyatakan himpunan 5 hurup pertama.
2. B = { 1, 3, 5, 7, 9, 11 } menyatakan himpunan 6 bilangan
ganjil.
3. C = { 11, 13, 17, 19 } menyatakan himpunan 4 bilangan prima.
B. Notasi Pembentuk Himpunan yaitu penulisan himpunan
dengan menuliskan sifat anggotanya pada suatu notasi diantara dua kurung
kurawal.
BAB I HIMPUNAN 2
Contoh :
1.
A = { x | x = lima hurup
pertama abjad }.
2.
B = { x | x = enam bilangan
ganjil pertama }.
3.
C = { x | 10 < x < 20
, x € bilangan prima }.
C. Diagram Venn yaitu menuliskan himpuan dalam bentuk
diagram dimana himpunan semestanya digambarkan dengan segi empat sedangkan
himpunan himpunan yang ada dilingkungannya digambarkan dengan lingkaran.
Contoh :
S
CONTOH :
1. Tuliskan dalam bentuk enumerasi himpunanhimpunan
berikut serta kardinalitasnya:
a. A = { x | x himp bil bulat, 2 < x < 10 }
b. B = { x | x himp bil bulat, x2 + 1 10 }
c. C = { x | x himp bil bulat, x € bilangan ganjil, 5
< x < 5 }
JAWAB
a.
A terdiri dari semua
bilangan bulat antara 3 dan 9, sehingga A = { 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 } dan n ( A )
= 7.
b.
B memuat semua bilangan
bulat yang memenuhi persamaan x2 + 1 = 10, sehingga B = { 2, 3, 1, 2, 3 } dan n
( B ) = 5.
c.
C = { 3, 1, 1, 3 } dan n ( C
) = 4 U A B.
KEANGGOTAAN HIMPUNAN
Pada dasarnya himpunan
dipakai untuk mengelompokan anggota yang sejenis atau memiliki sifat yang mirip
saja, tapi bila dipakai untuk menyatakan himpunan dari himpunan lain atau kelompok
kelompok yang berbedapun tidak dapat disalahkan, sebagai contoh ;
A = { a, 1, b, 2, c, 3 }
P = { a, b, { a, b }, c, d
}
S = { a, {a}, {{a}} }
KARDINALITAS HIMPUNAN
Misal S adalah himpunan
yang angotaangotanya
berhingga banyaknya, maka
jumlah banyaknya angota didalam himpunan S disebut kardinalitas dari himpunan S
Notasi : n (S) atau |S|
1.5 SIMBOLSIMBOL
BAKU HIMPUNAN
Dalam mempelajari himpunan
ada beberapa himpunan yang memakai simbul baku yang
sering dipakai oleh
beberapa buku. Simbulsimbul
himpunan baku ini
diantaranya :
P = Himpunan bilangan
positip = { 1, 2, 3, 4 . . . }
N = Himpunan bilangan asli
= { 0, 1, 2, 3 . . . }
Z = Himpunan bilangan bulat
= { . . . 2,
– 1, 0, 1, 2, . . . }
R = Himpunan bilangan riil
JENIS JENIS HIMPUNAN
Dalam ilmu matematika
dikenal ada beberapa macam himpunan, antara lain :
a. HIMPUNAN KOSONG
Himpunan kosong adalah
himpunan yang tidak mempunyai anggota. Himpunan kosong
dilambangkan dengan tanda
{}
Contoh :
A = { }
b. HIMPUNAN SEMESTA (S)
Hinpunan semesta adalah
himpunan yang memuat semua objekobjek yang sedang dibicarakan. Himpunan semesta
juga sering disebut himpunan universum atau semesta pembicaraan. Himpunan
semesta biasa diberi symbol S
Contoh :
Besi dan tembaga termasuk
logam, jika orang menyebut besi dan tembaga berarti orang tersebut sedang
membicarakan masalah logam maka dikatakan { logam } merupakan himpunan semesta
dari { besi, tembaga } atau dapat ditulis S = { besi, tembaga }
c. HIMPUNAN LEPAS
Yaitu dua buah himpunan
yang tidak memiliki anggota yang bersekutu. Himpunan lepas diberi symbol //
Contoh :
Jika A = { x | x P, x < 8 } dan B = { 10, 20, 30, ... }, maka
A // B.
d, HIMPUNAN SAMA
Definisi : himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika dan hanya jika
setiap angota himpunan A juga merupakan angota himpunan B demikian pula
sebaliknya.
Notasi : A = B
Contoh ;
1. P = { a, b, c, d } dan Q
= { d, c, b, a} , maka P = Q
2. Perhatikan himpunan himpunan
berikut :
{ a }, { a, b, c }, { a, c,
D }, { c, b, a }, { a, b }
Manakah dari himpunan himpunan
tersebut yang sama dengan himpunan A = { b, c, a } ?
Jawab :
Himpunan { a, b, c } dan {
c, b, a } identik atau sama dengan himpunan A karena
mereka mempunyai tiga buah
elemen yang sama. Himpunan himpunan yang lain tidak sama dengan himpunan A
karena mereka tidak mengandung semua elemen dari himpunan A atau mengandung
elemen lain.
3. Perhatikan himpunan himpunan
{ 4, 2 }, { x | x x 2 6x
+ 8 = 0 } , { x | x adalah
genap, 1 < x < 5 }
Manakah dari himpunan himpunan
tersebut yang sama dengan B = { 2, 4 } ?
Jawab :
Semua himpunan di atas sama
dengan himpunan B karena mereka semua memuat
elemen 2 dan 4 (tidak
elemen lainnya).
d. HIMPUNAN BERPOTONGAN
Dua himpunan dikatakan
saling berpotongan jika terdapat minimal 1 anggota yang menjadi anggota kedua
himpunan tersebut.
e. HIMPUNAN BAGIAN
DefInisi : Himpunan A disebut himpunan bagian dari himpunan B jika dan
hanya jika setiap anggota himpunan A merupakan anggota himpunan B
Notasi : A C B
A C B;
A himpunan bagian dari B bila tiap anggota himpunan A adalah elemen B.
Contoh:
A = { 2, 3, 4} dan B = { 1,
2, 3, 4, 5, 6} , maka A C B
Catatan :
Banyaknya himpunan bagian
dari suatu himpunan misalkan A, adalah 2n(A). Dimana n(A) adalah bilangan
kardinal yang menunjukkan jumlah elemen dari himpunan A.
f. HIMPUNAN EKUIVALEN
Definisi : himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya
jika
kardinal kedua himpunan
tersebut sama.
Notasi : A ~ B
Contoh ;
X = { p, q, r, s } dan Y =
{ 2, 3, 5, 7 } , maka X ~ Y
g. HIMPUNAN KUASA
Himpunan kuasa (Power Set)
adalah himpunan seluruh himpunan bagian dari suatu himpunan.
Contoh :
S = { 0, 1 } maka himpunan
kuasanya Ρ(S) = { Ø, {0}, {1}, {0, 1} }
h. HIMPUNAN TERHINGGA
Definisi : Himpunan terhingga adalah himpunan yang banyak anggotannya
terhingga.
Contoh:
P = { x | x adalah bilangan
asli yang kurang dari 10 }
P adalah himpunan
terhingga, karena elemenelemennya
terhingga yaitu 1, 2, 3, 4,
5, 6,
7, 8, 9.
i. HIMPUNAN TAK HINGGA
Definisi :
Himpunan tak hingga adalah himpunan yang banyak anggotanya tidak
terhingga atau tidak
terbatas.
Contoh:
A = { x | x adalah bilangan
asli }
A adalah himpunan tak
hingga, karena elemenelemennya tidak terbatas atau tak berhingga.
OPERASI HIMPUNAN
a. UNION (GABUNGAN)
Definisi :
Union himpunan A dan himpunan B adalah himpunan dari semua angota yang termasuk
dalam himpunan A atau atau himpunan B atau keduanya.
Notasi : A B dibaca A union B
b. INTERSECTION (IRISAN)
Definisi : Irisan himpunan A dan himpunan B adalah himpunan dari
angotaangotanya dimiliki bersama oleh A dan B, yaitu angota anggota yang termasuk
A dan juga termasuk B.
Notasi : A ∩ B yang dibaca ”A irisan B”
Contoh :
1. S = { a, b, c, d } dan T = { b, d, f, g }
Maka S T = { b, d }
Dapat dinyatakan dengan A ∩ B = {x | x € A dan x € B}
Setiap himpunan A dan himpunan B mengandung A ∩ B sebagai sub himpunan,
yaitu (A ∩ B) ∩A dan (A ∩B) ∩ B Jika himpunan A dan himpunan B tidak mempunyai
elemenelemen yang dimiliki bersama, berarti A dan B terpisah, maka irisan dari
keduanya adalah himpunan
kosong.
c. DIFFERENCE (SELISIH)
Definisi : Selisih dari himpunan A dan himpunan B adalah himpunan
dari elemenelemen
yang termasuk A tetapi tidak termasuk B.
Notasi : A – B dibaca ”selisih A dan B” atau ”A kurang B”
dapat dinyatakan dengan A – B = { x | x € A dan x B}
Himpunan A mengandung A – B sebagai subhimpunan, berarti
(A – B) C A
Contoh :
1. Terdapat himpunan sebagai berikut
A = { 0, 1, 3, 4, 6 } ; B = { 0, 3, 6 } ; C = { 5, 6 }
Tentukan :
a. A – B b. A – C c. B C
JAWAB
a. A B = { 1, 4 }
b. A C = { 0, 1, 3, 4, }
c. B C = { 0, 3 }
d. COMPLEMENT (KOMPLEMEN)
Definisi : Komplemen dari himpunan A adalah himpunan dari elemenelemen
yang tidak termasuk A, yaitu selisih dari himpunan semesta U dan
A.
Notasi : A’ = { x x U dan x A}
atau A’ = {x x A}
e. SYMETRIC DIFFERENCE
(BEDA SETANGKUP)
Definisi : Beda setangkup dari himpunana A dan B adalah suatu
himpunan yang
elemennya ada pada himpunan A atau B tapi tidak dikeduanya.
Notasi : A B dibaca ” Beda setangkup A dan B dapat
dinyatakan pula dengan :
A B = ( A B ) – ( A B )
S
e. CARTESIAN PRODUCT
(PERKALIAN CARTESIAN)
Definisi : Perkalian kartesian dari himpunan A dengan himpunan B adalah himpunan
yang agotaangotanya semua pasangan berurutan ( ordered pair ) yang mungkin
dibentuka dengan unsur pertama dari himpunan A
dan unsur kedua deari himpunan B.
Notasi : A x B = { ( a, b) | a € A dan b € B
Contoh :
A = { 1, 2, 3 } dan B = { a, b } , maka
A x B = { (1,a), (1,b), (2,a),
(2,b), (3,a), (3,b) }
Refrensi
:
http://www.winpdf,com
0 Komentar